Posts

Pilih Presiden Indonesia (Pemilu) atau Golput ya?

Pemilu 2024 hanya dalam hitungan hari. banyak dari kita yang sudah memutuskan siapa yang akan dia pilih, ada juga yang masih bingung mau pilih mana dan mempertimbangkan yang terbaik yang mana, ada juga yang memilih golput alias tidak akan ikut dalam proses demokrasi. Mengungkapkan pendapat dengan bebas dengan sopan itu adalah bagian dari demokrasi, begitu juga memilih presiden. Apapun alasannya tentu diperbolehkan karena itu bagian dari demokrasi. Asalkan tidak saling mem-bully pilihan orang lain. Jadi yang saya tulis di sini adalah juga sebatas pendapat saya belaka. Dari sekian pendapat antara memilih paslon 1, 2 atau 3 ada juga yang memutuskan untuk tidak memilih atau golput. Namun yang golput ini ada yang memang tidak mau memilih. Ada juga yang malas memilih.  Bagaimana dengan saya? Saya tentunya akan tetap menggunakan hak suara saya, karena saya pikir perlu sekali untuk menggunakannya, dan saya akan berikan alasannya. Susah memang untuk memilih seorang pemimpin. Kita tahu bahwa tid

Belajar Dari Kota Ternyaman di Dunia

Image
SIDE WALK Melbourne pernah dinobatkan menjadi kota most liveable city atau saya menyebutnya kota ternyaman. Penghargaan itu didapat tidak hanya satu kali, bahkan pernah mendapatkan penghargaan ini 3 kali secara berurutan yaitu pada tahun 2015, 2016, 2017.  Walaupun pada tahun 2023 tidak menjadi nomer satu, Melbourne masih berada di posisi 10 besar dunia. Seperti yang kita tahu untuk mendapatkan penghargaan itu bukanlah hal yang lumrah, karena bersaing dengan banyak kota di seluruh dunia. Dan hal yang saya syukuri adalah pada tahun 2015 dan 2016 tersebut saya tinggal disana selama 2 tahun dikarenakan istri saya melanjutkan kuliah S2-nya di Melbourne University. Salama saya hidup saya belum pernah tinggal di semua kosa di dunia, dan saat ini saya hanya pernah mendatangi beberapa di kota seperti  Denpasar, Makasar, Surabaya, Jakarta, Semarang, dan beberapa kota lain hanya sekedar "transit". Dan saat ini saya tinggal di Jogjakarta.  Tulisan ini sebagai perbandingan dan tentu saja

Masalah Sampah Yang Sering Dilupakan

Ironi. Jogja pernah mendapatkan penghargaan adipura, yaitu kota terbersih hingga 6 kali yaitu pada 2005, 2007, 2009, 2010, 2011, 2012. Sekarang lebih dari 10 tahun kemudian harus menerima fakta kota ini mempunyai permasalahan sampah. Saya sendiri yang berdomisili di daerah Sleman merasa kesulitan untuk mendapatkan jasa pengangkut sampah. Di saat-saat awal saya pindah rumah di daerah Maguwoharjo saya sempat harus membuang sampai hingga ke TPU daerah yang lain.  Tetangga saya yang tinggal di jalan yang sama juga mengalami kendala yang sama. Walaupun akhirnya kami mendapatkan jasa pengangkut sampah dengan cara mencari informasi kiri dan kanan. Hal yang menjadi ikiran adalah apakah pada akhirnya setiap ada permasalahan tentang kota, atau daerah tertentu, komunitas / masyarakat di daerah tersebutlah yang harus mencari solusinya sendiri? Dan saat ini timbul masalah penumpukan sampah di DIY, dimana pemerintah mengharuskan menutup TPU tersebut. Lucunya penutupan tersebut tanpa memberikan solus

Kendaraan Pribadi vs Transport Publik. Mana yang lebih baik buat Indonesia?

Saya pikir sebagian masyarakat Indonesia setidaknya memiliki kendaraan pridadi, setidaknya sebuah motor. Hal ini menjadi krusial buat masyarakat kita.  Kendaraan pribadi kita gunakan untuk beraktivitas, yang utamanya untuk bekerja, ataupun untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan lebih cepat. Terutama demografi di Indonesia yang cukup menantang terutama untuk mencapai tempat-tempat yang susah. di pihak lain keberadaan publik transport sebenarnya juga dibutuhkan. Bis kota, atau jenis transportasi lain seperti angkot bisa dibilang juga dibutuhkan buat masyarakat. Namun sebagian besar dari masyarakat kita umumnya lebih memilih kendaraan pribadi. Hal paling sepele, ketika sesorang ingin ke masjid atau warung dekat rumah ada juga dari kita yang memilih naik motor dari pada berjalan. Cepat, tidak capek, atau tidak panas (kalo siang hari) menjadi alasan klasiknya. Memang tidak bisa dipungkiri kendara pribadi menjadi sebuah kebutuhan pokok dari masyarakat kita, hal-hal seperti ke

Membaca Vs Menonton

Ketika saat ini media social sudah begitu lekas di kehidupan harian, seperti kurang afdol aja kalau satu hari ini tidak ngecek instagram, twitter atau youtube. Selain hiburan, media social tadi juga bisa dijadikan sarana untuk mencari sebuah informasi, review barang, hingga jasa.  Hal yang berbeda sekali ketika dijaman dulu ketika smartphone belum mengisi saku tiap-tiap orang. Ketika informasi dan berita dapat kita temui di dalam koran, majalah, radio dan televisi. Saya pribadi sebagai pengguna gadget merasa teknologi banyak membantu baik dari segi komunikasi, bisnis dan segi hiburannya. Sebagai orang dewasa, banyak juga yang menggunakan smarphone sebagai media hiburan karena penatnya bekerja seharian, dengan applikasi seperti youtube, netflix hingga media streaming lainnya. Saya ingat dulu berlangganan koran menjadi sesuatu yang lumrah, bahakan tidak sedikit juga masayarakat yang berlangganan majalah, baik itu untuk anak-anaknya atau majalah hobby dan sebagainya. Namun saya pribadi me