Pilih Presiden Indonesia (Pemilu) atau Golput ya?

Pemilu 2024 hanya dalam hitungan hari. banyak dari kita yang sudah memutuskan siapa yang akan dia pilih, ada juga yang masih bingung mau pilih mana dan mempertimbangkan yang terbaik yang mana, ada juga yang memilih golput alias tidak akan ikut dalam proses demokrasi.

Mengungkapkan pendapat dengan bebas dengan sopan itu adalah bagian dari demokrasi, begitu juga memilih presiden. Apapun alasannya tentu diperbolehkan karena itu bagian dari demokrasi. Asalkan tidak saling mem-bully pilihan orang lain.

Jadi yang saya tulis di sini adalah juga sebatas pendapat saya belaka. Dari sekian pendapat antara memilih paslon 1, 2 atau 3 ada juga yang memutuskan untuk tidak memilih atau golput.

Namun yang golput ini ada yang memang tidak mau memilih. Ada juga yang malas memilih.

 Bagaimana dengan saya? Saya tentunya akan tetap menggunakan hak suara saya, karena saya pikir perlu sekali untuk menggunakannya, dan saya akan berikan alasannya.

Susah memang untuk memilih seorang pemimpin. Kita tahu bahwa tidak ada seorang manusiapun yang sempurna selain nabi. Nabi pun pernah salah, apalagi ketiga calon presiden yang akan kita pilih pada pemilu 2024 besok tanggal 14 Februari ini.

Alasan sederhana saya adalah selama dia manusia bisa melakukan kesalahan, dan selama saya mengikuti pemilu dan menimbang beberapa presiden dari Habibie hingga Jokowi saya selalu mendapati ada ketidakpuasan, sehingga akan selalu ada kritik baik itu sifatnya kecil ataupun yang lebih luas.

Karena saya memilih dalam pemilu artinya sah jika saya bisa mengeluh pada pemerintah jika dirasa ada yang kita tidak sesuai dengan apa yang seharusnya.

Sederhananya, jika kita melihat jalan raya, apakah jalan yang dibuat itu bagus, atau berlubang tidak terurus? Apakah jalanan menjadi makin macet atau tidak, sehingga akses kemana-mana jadi susah. Apakah harga kebutuhan dasar seperti sembako itu naik tiap tahu melebihi kenaikan pendapatan?

Hingga ke kesehatan dan pendidikan. Apakah jaminan kesehatan juga lebih mudah dan lebih aman baik itu untuk si sakit dan keluarga si sakit.

Bagaimana kurikulum anak-anak kita apakah mejadikan mereka pribadi yang merdeka atau hanya latah, ikut sini ikut sana. Bagaimana mereka nantinya bisa menjadi pribadi yang kritis dan berdaya guna?

Harapan-harapan ini akan selalu ada, dan tentunya tidak semuanya bisa saya sampaikan disini. Dengan logika yang sederhana tadi, jika ada meresa hidup anda itu baik-baik saja, dan menjamin bahwa akan tetap baik-baik saja setidaknya 5 tahun ke depan, maka tidak masalah anda golput.

Jika dirasa ketiga paslon ini tidak ada yang baik. Saya tetap merasa ikut memilih dalam pemilu. Ikut berpartisipasi pada pemilu adalah salah satu jalan menunjukkan ketidakegoisan kita terhadap sesama manusia. Setidaknya dengan memilih presiden itu adalah bagian dari memberikann harapan.

Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, dimana kita tidak bisa bertahan seorang diri. Seorang bisa menjadi seorang yang lebih baik dan sukses tidak akan terlepas ada faktor manusia lain. Baik itu berhubungan dengan langsung ataupun tidak langsung.

Kita merasa hidup kita baik-baik. Orang mampu membeli beras dan makan dimanapun yang dia mau. Tapi harus paham bahwa nasi yang dia makan itu adalah orang lain yang bekerja sebagai petani dan orang-orang lainnya sehingga nasi itu ada dihadapan kita.

Bisa jadi Anda tidak peduli hasil pemilu, tidak merasa tidak akan merasa ada perubahan buat diri sendiri. Tapi pemimpin negeri ini secara tidak langsung bisa mempengaruhi kehidupuan yang lain, bisa jadi itu tetangga Anda, sahabat Anda, Orang tua Anda, bahkan ke anak Anda yang anda cintai.

Selamat Memilih

Comments

Popular posts from this blog

Membaca Vs Menonton

Kendaraan Pribadi vs Transport Publik. Mana yang lebih baik buat Indonesia?