Kendaraan Pribadi vs Transport Publik. Mana yang lebih baik buat Indonesia?

Saya pikir sebagian masyarakat Indonesia setidaknya memiliki kendaraan pridadi, setidaknya sebuah motor. Hal ini menjadi krusial buat masyarakat kita. 

Kendaraan pribadi kita gunakan untuk beraktivitas, yang utamanya untuk bekerja, ataupun untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan lebih cepat. Terutama demografi di Indonesia yang cukup menantang terutama untuk mencapai tempat-tempat yang susah.

di pihak lain keberadaan publik transport sebenarnya juga dibutuhkan. Bis kota, atau jenis transportasi lain seperti angkot bisa dibilang juga dibutuhkan buat masyarakat.

Namun sebagian besar dari masyarakat kita umumnya lebih memilih kendaraan pribadi. Hal paling sepele, ketika sesorang ingin ke masjid atau warung dekat rumah ada juga dari kita yang memilih naik motor dari pada berjalan. Cepat, tidak capek, atau tidak panas (kalo siang hari) menjadi alasan klasiknya.

Memang tidak bisa dipungkiri kendara pribadi menjadi sebuah kebutuhan pokok dari masyarakat kita, hal-hal seperti ke warung, pasar, antar anak sekolah menjadi rutinitas harian masyarakat kita.

Apakah hal ini bisa berubah, seandainya....

Semua akses kita tadi, kebutuhan harian bepergian tadi bisa di akomodir oleh publik transport, dan untuk menggunakan publik transport tadi Anda hanya membutuhkan berjalan 50-200 meter apakah akan memilih publik transport dari pada kendaraan pribadi?

Kalau saya dengan mudah menjawab akan menggunakan publik transport. Fungsi publik transport jelaslah harus berfungsi memudahkan masyarakat beraktivitas, sehingga tinggal di suatu daerah menjadi lebih menyenangkan.

Kenapa?

Dalam satu hari saya bisa menempuh hingga 30-40 kilometer dalam sehari. Tentu selain waktu yang termakan sekian banyak, konsumsi bahan bakar juga menjadi pengeluaran yang rutin, hal lain adalah ketika semua orang banyak yang menggunakan kendaraan pribadi, kenyaman berkendara akan menjadi tidak nyaman.

Macet hampir di tiap kota besar di Indonesia sudah menjadi hal yang lazim. Dan tentunya keadaan ini membuat pengendara kendaraan pribadi lebih mudah lelah dan stress. Hal ini masih ditambah dengan polusi udara ketika diluar rumah yang bisa berakibat masalah kesehatan seperti ispa.

Yang pasti saya menulis hanya sebagai warga negara Indonesia yang berharap Indonesia kedepannya lebih baik. Saya berharap Indonesia lebih baik kedepannya dengan mengutamakan kesehatan. Salah satunya adalah penggunaan transportasi publik bukan hanya di rute-rute utama, namun juga hingga ke rute-rute yang "blasuk". Dan semuanya menyatu dalam satu sistem seimbang.

Dengan hal ini diharapkan penggunaan kendaraan pribadi tadi berkurang untuk aktivitas harian sehingga mengurangi polusi dan kemacetan. Dengan banyaknya orang yang menggunakan transportasi publik, masyarakat akan lebih banyak berjalan dimana ini jauh lebih sehat.

Hal ini pernah saya alami ketika saya mengunjungi Kyoto, Osaka dan Melbourne dimana masyarakatnya lebih banyak berjalan. Saya pribadi ketika tinggal selama 2 tahun di Melbourne merasakan udara yang lebih bersih, badan yang lebih fit dikarenakan badan lebih banyak dipakai untuk berjalan.

Walaupun kita tau hal ini tidak mudah untuk negera berkembang seperti Indonesia, tapi tidak mudah bukan berarti tidak bisa kan?

Bagaimana dengan kendaraan pribadi? Disatu sisi pemerintah saat ini mulai mengarahakan pada penggunaan kendaraan listrik. Tentu saja peralihan ke kendaraan listrik tidak bisa dalam waktu yang cepat karena tergantung dari daya beli masyarakat untuk berpindah dari kendaraan dengan konsumsi minyak ke listrik.

Tentu saja ini harus diawali oleh pemerintah Indonesia sendiri.

Comments

Popular posts from this blog

Pilih Presiden Indonesia (Pemilu) atau Golput ya?

Membaca Vs Menonton